BAHAN AJAR (MATERI
AJAR)
1. Teori Terbentuknya Bumi
Banyak
ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata
Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun,. Sistim Tata surya kita
berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang
sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan
ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan menjadi
rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar seperti pusaran arus.
Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung.
Kumpulan dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai
partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun kumpulan berbagai
partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari.
Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian
berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi (
kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang mendukung teori bahwa
awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari ledakan sebuah bintang.
Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas.
Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara
bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai
material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan material ringan
seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke
permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama.
Panasnya
perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan.
Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang
membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air
terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang
di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam
batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.
2. Terbentuknya Benua-Benua di Bumi
Teori-teori
terbentuknya benua menurut Alfred Lother Wegener disebut teori apungan dan
pergeseran benua. A.L Wegener mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912
dihadapan perhimpunan ahli geologi di Jerman.
Titik tolak tori Wegener adalah sebagai
berikut :
1
Adanya persamaan antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan
Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang
sama tersebut, dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi
geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan
kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang Pantai Afrika Barat sama dengan yang
ada di Pantai Timur Amerika
2. Daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi
daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter setiap tahun, sedangkan kepulauan
madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter setiap tahun.
Menurut
Wegener, benua-benua sekarang ini dahulu merupakan satu benua yang disebut
pangea. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni
Gondwanadan Laurasia. Gondwana kemudian terbelah membentuk benua Afrika,
Antartika, Australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia
terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah
beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta
tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.
2.
Struktur
Perlapisan Bumi
a. Kerak Bumi
(Litosfer) yaitu bagian litosfer paling atas, seperti kulit ari pada kulit
manusia yang merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. Lapisan kerak bumi
terdiri dari dua bagian yaitu :
1)
Kerak Benua mempunyai ketebalan sekitar 40 Km. Kerak bumi
mempunyai ketebalan tidak sama di setiap tempat. Di bawah benua, kerak bumi
rata-rata setebal 30 Km, sedangkan di bawah samudera hanya sekitar 5-7 Km
tebalnya.
2)
Kerak Samudera mempunyai ketebalan sekitar 10 Km. Lapisan
atas kerak samudera adalah sedimen yang tebalnya mencapai 80 meter. Kerak
samudera yang terus dibentuk oleh letusan gunung berapi sepanjang celah-celah
di bawah laut disebut pematang tengah samudera dan umurnya kurang dari 200 juta
tahun. Secara geologis umur tersebut masih muda ika dibandingkan dengan kerak
benua yang berumur 3,8 miliar tahun.
b. Mantel Bagian
Atas (Upper Mantle) dibawah kerak bumi pada ketebalan 400 Km, terdapat selubung
atas yang dicirikan oleh sebaran gelombang gempa rendah. Selubung atas ini
sering disebut sebaai Asthenosfera
c. Mantel Bawah
(Lower Mantle) berada pada kedalaman
1.000-2.900 Km. Dicirikan dengan kecepatan gelombang gempa yang relative
sebanding dengan bertambahnya kedalaman. Tersusun oleh oksida besi padat, Mg,
SiO2.
d. Inti Bumi
(Core) terbagi menjadi dua yaitu inti
bumi luar (Liquid iron core) dan inti bumi dalam (Solid iron core) . Inti bumi
luar berada pada kedalaman 2.900-5.100 Km dan inti dalam bumi antara
5.100-6.371 KM. Inti luar bumi terdiri atas besi dan sejumlah silikat, sulfur
dan oksigen. Inti bagian dalam terdiri atas besi padat
4.
Pergerakan Lempeng
a.
Konvergen atau Subduction (saling bertumbukan)
Konvergensi,
yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng
tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara
lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya
tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone Konvergen.
Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang
menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan
pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest.
Zone
berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut
Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika
dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan
Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomana yang dihasilkannya:
1)
lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2)
terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3)
pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4)
terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5)
daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6)
penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7)
timbunan sedimen campuran atau melange.
b.
Divergen (Saling Menjauh)
Divergensi
yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur
tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar
pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1)
Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2)
Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan
lempeng-lempeng tersebut.
3)
Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal
(lava bantal)
dan hamparan leleran lava encer, dan Aktivitas
gempa.
c. Transform
Fault (Saling berpapasan atau pergeseran mendatar)
Sesar
mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik
dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San
Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara
sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone
Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar
mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh:
Sesar Sam Andreas di California.
5.
Persebaran Gunung Api di Indonesia
Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, tetapi yang
masih aktif kira-kira 80 gunung saja. Gunung-gunung tersebut digolongkan atas
tiga barisan, yaitu :
(1) Sumatera - Jawa - Nusa Tenggara –
sekitar
Laut Banda.
(2) Halmahera dan pulau-pulau di
sebelah
baratnya.
(3)
Sulawesi Utara - Pulau
Sangihe –
Pulau Mindanao.
Ada tiga
sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem
Sunda, sistem Busur Tepi Asia dan sistem Sirkum Australia.
1)
Sistem Sunda
Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke Kepulauan
Banda di Maluku dengan panjang kurang lebih 7.000 km yang terdiri
dari lima busur pegu-nungan, yaitu :
(1)
Busur Arakan Yoma, terpusatdi Shan (Myanmar).
(2) Busur Andaman Nicobar, terpusat di Mergui.
(3)
Busur Sumatera – Jawa, terpusat di Anambas.
(4)
Busur Kepulauan Nusa Tenggare, terpusat di Flores.
(5)
Busur Banda, terpusat Banda.
Secara umum,
sistem Sunda terbagi atas dua busur, yakni busur dalam vulkanis dan busur luar
tidak vulkanis yang terletak di bawah permukaan laut.
2)
Sistem Busur Tepi Asia
Sistem ini
dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan dan Sulawe-si. Di
Filipina, busur tepi Asia bercabang menjadi tiga, yaitu :
(1)
Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanao
dan Kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara.
(2)
Cabang kedua dimulai dari Pulau Samar ke Mindanao dan Sangihe ke Sula-
wesi.
(3)
Cabang ketiga dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kaliman-
tan Utara.
2)
Sistem Sirkum Australia
Sistem ini
berasal dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian (Papua). Ba-gian
utara sistem pegunungan ini bercabang dua sebagai berikut :
(1) Dari Pulau Bismarck melalui
pegunungan tepi utara Papua sampai ke kepala
burung menuju
Halmahera.
(2) Dari ekor Pulau Irian (Papua) melaui
bagian tengah sampai ke Pegunungan
Charleslois di
sebalah barat.
Ketiga
pegunungan ini bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia a-dalah
daerah pertemuan rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik dengan
proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu, Indonesia
banyak terjadi gempa bumi.
Lempeng kecil (minor) : Lempeng Filipina, Lempeng Juan de Fuca,Lempeng Coco, Lempeng
Karibia, Lempeng
Nazca, Lempeng Skotia, Lempeng Arabia
Lempeng terbentuk karena adanya gerakan konveksi di
mantel bumi tepatnya di bagian magma cair/astenosfer. Gerak konveksi ini
menyebabkan lapisan kerak/litosfer menjadi retak dan pecah, pecahan-pecahan
tersebut disebut lempeng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar